Sabtu, 23 Juni 2012

-Just Follow Your Heart-

Sedang membaca Three Weddings and Jane Austen- nya Prima Santika mengingatkan aku pada sosok seorang ibu. Suatu karakter yang digambarkan dengan sangat apik oleh penulisnya. Bagaimana dia memang berusaha untuk membimbing anak - anaknya dengan berbekal novel - novel karya pengarang kesukaannya - Jane Austen - Sungguh sepertinya tidak pernah aku mendengar nasehat dari mamaku berdasarkan novel. haha =D *jarang sekali memang*

Dan sesungguhnya novel ini mengingatkanku atas keberadaan diriku sebagai orang Jawa. Sikap dan tingkah laku di dalam novel ini benar - benar membuatku tersenyum - senyum sendiri. Bagaimana seorang perempuan itu harus "menunggu" dengan gaya - gaya kharismatik dan elegan. Tanpa tergesa - gesa membuat keputusan. Novel ini mengingatku akan kehidupan percintaan ala pangeran dan sang putri. Ketika seorang perempuan menunggu prianya untuk mendatangi dan mengatakan "i love you" or "will you marry me?" Sungguh, itu sangat romantis dan mendebarkan!

Because what? Karena aku perempuan maka aku mengatakan itu romantis? Oh no dear, karena aku salut. Bayangkan rasanya menunggu menunggu dan menunggu? Itu sangat menyebalkan ketika kita harus menunggu sesuatu yang tak pasti. Dan bagaimana jika ada orang lain yang tiba - tiba datang disaat ketidakpastian itu dan menawarkan hatinya padamu? Mana yang kamu pilih? Just follow your heart. Ending tidak harus selalu happy. Tetapi jika kamu memutuskan terus menunggu, how's sweet if oneday he said "i love you" or "will you marry me". Just simple but it's hard! cobalah....

menulis blog diantara jeda - jeda waktu mengerjakan tugas UAS yang semakin padat
-inne_chan-