Selasa, 30 September 2014

After Reading : Handle With Care -Jodi Picoult-

Aku sudah mendambakan, menginginkan, dan mencari buku ini ke segenap penjuru kota Jogja. Hasilnya nihil. Stock kosong di semua tempat. Dan kemudian dia pulang dari Jakarta dengan membawakan aku oleh - oleh buku ini. Terima kasih :)

Osteogenesis imperfecta. Ketika aku membaca buku ini, aku mencoba flashback pada semua bacaan referensiku tentang penyakit ini. Ya, aku pernah membaca di suatu tempat tentang penyakit ini. Tetapi belum pernah menemui langsung penderita penyakit ini. Apalagi yang tipe III seperti Willow. Mana yang akan kubayangkan? Menjadi si Willow yang terus menerus mematahkan tulang - tulangnya di sepanjang hidupnya, atau menjadi Charlotte yang terus menerus melihat anaknya kesakitan karena patah tulang.

Seandainya tahu lebih awal... seandainya... dan seandainya....
kata ini sudah berkali - kali aku gunakan di dalam hidup. Seandainya aku tahu akan begini, seandainya aku bisa berbuat begitu, dan sebagainya. Persis sama seperti Charlotte yang mengatakan "Seandainya Piper mengatakan Willow menderita OI lebih dini, tentu akan ada pilihan untuk terus mempertahankan kehamilan atau melakukan aborsi". Yang tentunya akan menjadi cercaan -ibu macam apa yang berniat mengakhiri hidup anaknya- -ibu macam apa yang tega berkata "aku tidak ingin kau dilahirkan"-

Kau tahu? Akan lebih mudah memutuskan saat aku belum terlibat secara personal kepadamu. Akan lebih mudah saat aku belum melihatmu. Tetapi saat semua sudah terikat, ketika kita sudah terikat satu sama lain, saat aku sudah menyadari keberadaanmu, apa yang harus kulakukan? Tidak mungkin aku bisa mengambil pilihan demi pilihan yang diajukan. Kau tahu semua sudah terlambat bukan??

Mungkin Charlotte akan berusaha menutupi semua itu dari Willow dengan mengatakan bahwa apa yang kukatakan adalah kebohongan. Sejujurnya, aku mencintaimu tanpa terbantahkan, seperti apa pun keadaanmu. Tapi aku, aku bahkan tidak bisa menjelaskan apa pun kepadamu.

Ibu yang berbakti adalah ibu yang mengikuti setiap langkah anaknya. Dan ibu yang baik adalah ibu yang langkahnya diikuti oleh anaknya. -Charlotte-

Kalimat yang terus berdenting di kepalaku seperti ratusan jarum jatuh. Menjadi Ibu macam apa kehidupan yang sedang kau jalani saat ini?

-inne_chan-

Rabu, 10 September 2014

After Reading : The Boy in the Striped Pyjamas

Saya menulis sebelum saya lupa. Yah, terkadang saya bisa melupakan sesuatu dengan sangat cepat....

Baru saja saya selesai membaca sebuah buku "The Boy in the Striped Pyjamas" setelah beberapa tahun yang lalu saya menonton filmnya. Ternyata sensasi membaca buku setelah kita melihat filmnya adalah penasaran dan berdebar - debar. Banyak pertanyaan yang muncul. "Apakah sama dengan yang di film?" "Apa memang kejadiannya seperti itu?" "Sebentar, sepertinya waktu itu reaksinya kurang menjiwai" dan sebagainya dan sebagainya.

Intinya, buku ini membuat saya menyadari satu hal. Bahwa sadar tidak sadar, kita hidup di dunia ini sudah terkotak - kotak. Dari lahir, kita sudah berada di dalam sekat - sekat. Yang mungkin apabila dibayangkan di dalam kantor, kita berada dalam kubikel - kubikel yang berbeda - beda warna. Ada merah, biru, hijau, kuning, dan masih banyak lagi. Seperti buku ini, bahkan dengan jelas digambarkan bahwa terdapat pagar pemisah antara kehidupan disini dan disana. Dan yang disini tidak boleh dan tidak seharusnya menyeberang kesana. Begitu juga yang disana, dia tidak boleh menyeberang kesini.

Begini saja, bayangkan saya terlahir di satu kubikel warna biru. Jika patuh dan menurut, saya akan tetap berada di kubikel tersebut tanpa tau tentang kubikel yang lainnya. Oh tidak, salah, saya tahu tentang kubikel yang lainnya. Tapi saya tidak bermaksud untuk mencari tahu seperti apa kehidupan di kubikel tersebut. Dan karenanya itu saya tetap berada di kubikel biru saya yang nyaman dengan tenang. Dan jika saya bandel, keras kepala, dan selalu ingin tahu, saya akan bertanya - tanya tentang kubikel sebelah. Entah itu merah, kuning, ungu, atau apa pun! Kemudian mencari tahu dan bisa saja saya berpindah ke kubikel tersebut.

Tetapi kemudian saya akan mengacaukan segalanya. Ya, semua akan kacau dan tidak ada yang akan menolong saya. Oh, sungguh repot sekali hidup di dalam kotak - kotak seperti ini. Seandainya saja cuma ada hamparan luas dan semua bisa saling bertemu disana....

inne_chan