Rabu, 08 Oktober 2014

Tempat Ngopi Kesukaan di Jogja

Yap! Hari ini sengaja share tentang tempat - tempat ngopi kesukaan selama di Jogja.
selama 2 tahun lebih di jogja, banyak nemu tempat asyik. Salah satunya ya ini... tempat buat minum kopi, baca novel, ngerjain tugas, browsing, nulis ini itu, dan leyeh2.

1. Kedai Kopi
Ini tempat ngopi pertama saya di jogja. Karena salah satu tempatnya yang dekat dengan kos. Yaitu di wilayah gejayan. Tempatnya enak buat leyeh - leyeh. Dulu biasa bawa novel dan baca disana. Ada juga majalahnya sih. Tapi lebih suka bawa buku sendiri. Ada pojokan yang pake sofa, kursi, sampai lesehannya.

2. Ayara coffe shop
Kalo yang ini berkali - kali ngelewatin tapi gak sempet - sempet mampir. Dan akhirnya keturutan juga buat mampir di suatu sore. Parkirannya luas, meskipun lokasinya yang nyempil. Yap, dia diantara Circle K dan McD di jalan Sudirman. Ada 2 lantai, waktu itu saya di lantai 1. Agak sempit sih, tapi kopinya enak. Banyak majalahnya juga. Selain kopi, dia juga jual kue camilan buat pendamping kopi.

3. Prada coffee shop
Nah kalau yang ini kesukaanku karena letaknya strategis buat mampir. Hobi ke perpus kota dan toko buku toga mas, jadilah ini tempat singgah favorit. Lokasinya di dalam area parkir toga mas. Tempatnya nyaman meskipun outdoor. Menu kesukaan : cafè yen (harus coba).

-inne_chan-

Senin, 06 Oktober 2014

Resep Kesukaan : Jangung Manis

Oke, pagi ini mengawali hari dengan membuat sarapan kesukaan. Sengaja share biar nggak lupa :)

Bahan :
1. Jagung manis kupas 2 buah
2. Keju cheddar olahan 2 slice (harusnya yang kotak, tapi saya cuma punya yang slice)
3. Margarin
4. Susu putih kental manis

Cara membuat :
1. Jagung manis di cuci, kemudian dipipil (mending pakai pisau) , lalu kukus. Perhatikan tingkat kematangannya ya. Harus benar - benar matang.
2. Selama menunggu, serutlah keju. Karena saya pakai keju slice, maka iris - iris tipis dengan pisau.
3. Jagung matang, ambil sebagian ke dalam mangkuk.
4. Beri margarin dan aduk supaya meleleh. Lalu tambahkan lagi jagungnya sampai semuanya habis. Aduk lagi supaya merata.
5. Taburkan keju plus susu kental manis di atasnya.
6. Sebelum makan, aduk dulu semuanya ya...

Nyamm.... selamat menikmati :)

Jumat, 03 Oktober 2014

Atlanta #10

Diantara semua gema takbir ini
Lagi - lagi....

Atlanta, aku kangen kamu
Sedang apa kamu disana?
Terkadang aku bertanya,
Pernah tidak kamu kesepian?
Atau disana sudah penuh sesak orang?
Sehingga kamu tak bisa melihatku lagi dari sana

Dengar,,, dengar,,,,
Yang ini suaraku
Terus ingat - ingat ya
Nanti, suatu hari, carilah aku
Meski diantara ribuan orang, kamu pasti bisa menemukanku

Peluk super hangat,
-inne_chan-

nb : mungkin dia juga merindukanmu sama halnya dengan diriku

Selasa, 30 September 2014

After Reading : Handle With Care -Jodi Picoult-

Aku sudah mendambakan, menginginkan, dan mencari buku ini ke segenap penjuru kota Jogja. Hasilnya nihil. Stock kosong di semua tempat. Dan kemudian dia pulang dari Jakarta dengan membawakan aku oleh - oleh buku ini. Terima kasih :)

Osteogenesis imperfecta. Ketika aku membaca buku ini, aku mencoba flashback pada semua bacaan referensiku tentang penyakit ini. Ya, aku pernah membaca di suatu tempat tentang penyakit ini. Tetapi belum pernah menemui langsung penderita penyakit ini. Apalagi yang tipe III seperti Willow. Mana yang akan kubayangkan? Menjadi si Willow yang terus menerus mematahkan tulang - tulangnya di sepanjang hidupnya, atau menjadi Charlotte yang terus menerus melihat anaknya kesakitan karena patah tulang.

Seandainya tahu lebih awal... seandainya... dan seandainya....
kata ini sudah berkali - kali aku gunakan di dalam hidup. Seandainya aku tahu akan begini, seandainya aku bisa berbuat begitu, dan sebagainya. Persis sama seperti Charlotte yang mengatakan "Seandainya Piper mengatakan Willow menderita OI lebih dini, tentu akan ada pilihan untuk terus mempertahankan kehamilan atau melakukan aborsi". Yang tentunya akan menjadi cercaan -ibu macam apa yang berniat mengakhiri hidup anaknya- -ibu macam apa yang tega berkata "aku tidak ingin kau dilahirkan"-

Kau tahu? Akan lebih mudah memutuskan saat aku belum terlibat secara personal kepadamu. Akan lebih mudah saat aku belum melihatmu. Tetapi saat semua sudah terikat, ketika kita sudah terikat satu sama lain, saat aku sudah menyadari keberadaanmu, apa yang harus kulakukan? Tidak mungkin aku bisa mengambil pilihan demi pilihan yang diajukan. Kau tahu semua sudah terlambat bukan??

Mungkin Charlotte akan berusaha menutupi semua itu dari Willow dengan mengatakan bahwa apa yang kukatakan adalah kebohongan. Sejujurnya, aku mencintaimu tanpa terbantahkan, seperti apa pun keadaanmu. Tapi aku, aku bahkan tidak bisa menjelaskan apa pun kepadamu.

Ibu yang berbakti adalah ibu yang mengikuti setiap langkah anaknya. Dan ibu yang baik adalah ibu yang langkahnya diikuti oleh anaknya. -Charlotte-

Kalimat yang terus berdenting di kepalaku seperti ratusan jarum jatuh. Menjadi Ibu macam apa kehidupan yang sedang kau jalani saat ini?

-inne_chan-

Rabu, 10 September 2014

After Reading : The Boy in the Striped Pyjamas

Saya menulis sebelum saya lupa. Yah, terkadang saya bisa melupakan sesuatu dengan sangat cepat....

Baru saja saya selesai membaca sebuah buku "The Boy in the Striped Pyjamas" setelah beberapa tahun yang lalu saya menonton filmnya. Ternyata sensasi membaca buku setelah kita melihat filmnya adalah penasaran dan berdebar - debar. Banyak pertanyaan yang muncul. "Apakah sama dengan yang di film?" "Apa memang kejadiannya seperti itu?" "Sebentar, sepertinya waktu itu reaksinya kurang menjiwai" dan sebagainya dan sebagainya.

Intinya, buku ini membuat saya menyadari satu hal. Bahwa sadar tidak sadar, kita hidup di dunia ini sudah terkotak - kotak. Dari lahir, kita sudah berada di dalam sekat - sekat. Yang mungkin apabila dibayangkan di dalam kantor, kita berada dalam kubikel - kubikel yang berbeda - beda warna. Ada merah, biru, hijau, kuning, dan masih banyak lagi. Seperti buku ini, bahkan dengan jelas digambarkan bahwa terdapat pagar pemisah antara kehidupan disini dan disana. Dan yang disini tidak boleh dan tidak seharusnya menyeberang kesana. Begitu juga yang disana, dia tidak boleh menyeberang kesini.

Begini saja, bayangkan saya terlahir di satu kubikel warna biru. Jika patuh dan menurut, saya akan tetap berada di kubikel tersebut tanpa tau tentang kubikel yang lainnya. Oh tidak, salah, saya tahu tentang kubikel yang lainnya. Tapi saya tidak bermaksud untuk mencari tahu seperti apa kehidupan di kubikel tersebut. Dan karenanya itu saya tetap berada di kubikel biru saya yang nyaman dengan tenang. Dan jika saya bandel, keras kepala, dan selalu ingin tahu, saya akan bertanya - tanya tentang kubikel sebelah. Entah itu merah, kuning, ungu, atau apa pun! Kemudian mencari tahu dan bisa saja saya berpindah ke kubikel tersebut.

Tetapi kemudian saya akan mengacaukan segalanya. Ya, semua akan kacau dan tidak ada yang akan menolong saya. Oh, sungguh repot sekali hidup di dalam kotak - kotak seperti ini. Seandainya saja cuma ada hamparan luas dan semua bisa saling bertemu disana....

inne_chan

Rabu, 20 Agustus 2014

Kutipan novel : The Fault in Our Stars

>>>Hanya ada satu hal di dunia ini yang lebih menyebalkan daripada mati gara - gara kanker di usia enam belas, yaitu punya anak yang mati gara - gara kanker. - Hazel

Saya tahu, saya tidak boleh menggunakan pointers ketika menulis seperti ini. Baru saja seseorang menasehati. Tetapi sudahlah, toh ini bukan tulisan akademis. Jadi saya berupaya membuatnya enak dibaca dan tidak membingungkan saja.

>>>Aku tahu. Dunia bukanlah pabrik pewujud keinginan. - Augustus

Ngomong - ngomong tentang pewujud keinginan, saya teringat tentang "peri" yang bisa mengabulkan keinginan anak - anak yang sakit parah. Terutama karena kanker. Mungkin sebagian orang berpikir, "ah tidak ada gunanya" atau "halah, cuma cari sensasi biar dibilang baik". Tetapi saya salut dengan para pekerja sosial yang memang mengabdikan dirinya untuk sedikit membantu ini. Setidaknya senyuman dari anak - anak tersebut akan membuat kita lega. Bahwa kita masih berusaha menjalani kodrat kita sebagai manusia, yaitu mempunyai sisi kemanusiaan.

>>>Kau ditakdirkan menjalani hari - harimu sebagai anak yang sama persis seperti dirimu dulu ketika pertama kali didiagnosis, anak yang memercayai adanya kehidupan setelah sebuah novel berakhir. Kau adalah efek samping dari proses evolusi yang hanya sedikit memedulikan kehidupan individual. Kau adalah eksperimen mutasi yang gagal. - Van Houten

Teringat kata - kata seseorang bahwa "anak yang dilahirkan dengan suatu kekurangan atau penyakit yang menetap, tidak punya masa depan". Dan dia berusaha mati - matian untuk mengatakan bahwa pernyataan tersebut salah.  Mereka punya masa depan! Saya berkunjung ke sebuah panti dimana banyak anak - anak dengan keterbatasan disana rajin membuat tahu. Ya, tahu untuk dijual di pasar. Saya salut dengan mereka, mereka bahkan bisa menghasilkan sesuatu untuk menghidupi diri mereka sendiri berdasarkan keterampilan yang diajarkan pada mereka.

>>>Dan kesimpulan saya adalah, karena saya begitu dekat dengan Anne, sebagian besar orang tua tidak benar - benar mengenal anak mereka. - Otto Frank

Entahlah, secara wajar anak tumbuh dengan menakjubkan! Bagaimana mungkin mereka mengetahui hal - hal yang kita tidak tahu? Dan mungkin lebih baik menyimpan hal - hal yang tidak orangtua kita ketahui itu untuk diri kita sendiri. Karena terkadang, itu jauh lebih baik :)

>>> Sebagian besar hidupku telah kuhabiskan dengan berupaya tidak menangis di hadapan orang yang mencintaiku. Kau mengatakan pada diri sendiri bahwa jika mereka melihatmu menangis, itu akan melukai mereka, dan kau hanya akan menjadi Kesedihan dalam hidup mereka, padahal kau tidak boleh menjadi kesedihan saja. - Hazel

Saya teringat dengan seseorang yang mengatakan kalimat yang hampir mirip dengan apa yanng Hazel katakan. Dia mendatangi saya ketika saya sakit, kepala saya seperti dipukul ke dinding berulang - ulang, dan otak saya di dalam seperti sedang diremas - remas. Saat itu saya memang menangis, bukan tangisan meraung - raung meminta Tuhan untuk menyingkirkan sakit kepala ini, tetapi tangisan dalam diam. Dengan ekspresi muka diam, air mata terus mengucur dari mata saya. Saya tahu, saya melihat, bagaimana saya melukai orang - orang yang menyayangi saya dengan semua tangisan itu. Mereka tidak dapat berbuat apa - apa sementara saya menahan rasa sakit yang luar biasa. Mungkin yang bisa saya harapkan adalah pingsan saat itu juga. Tetapi sayangnya itu tidak terjadi.  Dan bagaimana rasanya mendengar perkataan seperti itu disaat kita sedang menahan rasa sakit? Saya ingin berteriak, "saya berharap saya tidak menangis! Tetapi saya tidak bisa. Ini terlalu sakit! Kalau tidak percaya, kau boleh mencobanya!"

-inne_chan-

Minggu, 10 Agustus 2014

couple with cancer by john green

Siang yang diiringi dengan lagu "selamat malam" di sebuah library #random

Sepanjang hari ini saya membaca The fault in our stars punyanya john green. Sebuah novel tentang orang - orang yang berdamai dengan kanker. Yah, menunggu kematian itu tidak mudah. Tapi selalu bisa dijalani dengan indah jika kita mau berusaha :)

Saya teringat percakapan pagi ini dengan dia. Saya bilang, mungkin saya dididik untuk dapat menerima semua berita buruk dengan hati lapang. Dia hanya tertawa. Ya, membaca buku ini saya jadi ingat beberapa tahun lalu ketika saya harus rutin ke rumah sakit sebulan sekali. Menyetok obat!! Rontgen!! Cek darah rutin!! Fiuhhh,,,,

Diagnosa yang saya dapat dari dokter, saya sebut berita buruk beberapa tahun lalu. Mendengarnya seorang diri, tidak ada yang bisa saya lakukan selain mencerna dengan baik informasi yang diberikan oleh dokter. Lalu, apa yang saya lakukan? Entah otak saya yang sudah kacau atau jantung saya yang masih dag dig dug, saya memutuskan tidak melakukan apa - apa. Bahkan tidak menangis! Haha *amazing*

Saya hanya duduk di pinggiran jalan, tepatnya di trotoar, sambil memeluk hasil laboratorium saya! Yah, sekitar beberapa saat saya berada dalam posisi tersebut sampai lalu lintas yang padat menyadarkan saya. Tapi saya banyak bersyukur karena penyakit tersebut :))

inne_chan

Jumat, 01 Agustus 2014

Ragam Pernikahan

Melihat pernikahan seorang teman yang diselenggarakan di ballroom hotel berbintang sekian, antara melongo dan mikir. Pertanyaan pertama, habis berapa? Kedua, pake WO nggak ya? Ternyata betapa ribetnya pernikahannya. Mulai dari persiapan yang harus dilakukan jauh - jauh hari, booking hotel, fitting baju, bla bla bla lamaaaaa sebelum pernikahan dilangsungkan. Dia bilang, mengalami susah tidur berbulan - bulan karena memikirkan acara pernikahannya ini. Astaga!!

Dan teman saya dari Eropa yang iseng saya ajak ke acara nikahan, langsung melongo juga. Kalimat pertama yang terucap "betapa mahal menikah di Indonesia". Saya langsung tertawa. Yah, resepsi semacam itu normal disini. Tapi bagi dia, itu termasuk pesta pernikahan yang "wah". Kemudian dia bercerita kalau pernikahan di luar negeri lebih simpel. Saya berpikir, ini baru saya ajak ke resepsi yang cuma standing party. Gimana kalau saya ajak ke pernikahan yang membutuhkan prosesi adat dan lain sebagainya? Dia bisa lebih melongo lagi.

Sementara saya ingat sekitar 4 tahun yang lalu, saya menghadiri sebuah pernikahan yang sangat sederhana. Kenapa saya bilang sederhana? Karena diadakan di sebuah kamar kos! Wow,,, baru sekali itu saya melihat pernikahan di kos. Ceritanya, si ibunya ini memang tinggal di kos karena pekerjaannya. Dan dia berniat untuk menikah kedua kali setelah bertahun - tahun menjanda. Karena si calonnya ini dari daerah yang sama, maka mereka sepakat untuk melangsungkan pernikahan di kos tersebut. Yang diundang? Tentu saja bisa dihitung. Penghulu, si mempelai, keluarga keduanya, yang punya kos dan anak kos. Sebenarnya anak kos lebih berfungsi sebagai penerima tamu. Persiapannya? Tentu saja kurang dari 1 bulan. Dan tidak perlu ibu ini seperti teman saya yang susah tidur berbulan - bulan.

Yah, begitulah ragam pernikahan. Banyak sekali perbedaan. Tapi, yang penting kan apa esensi dari pernikahan itu sendiri.

inne_chan

Minggu, 27 Juli 2014

Atlanta #9

Atlanta,,,,

Diantara semua gema takbir ini
Saat kita menjadi mayoritas

Aku hanya ingat kamu
Ingat saat harus kehilanganmu

Maaf....

inne_chan

Semua ada nilainya

Pembicaraan singkat dengan kakak sepupu saya :
Kk : aku pengen nikah. Tapi selalu gak jodoh.
sy : gak jodohnya gimana?
kk : sama ini ga boleh sama ortuku. Sama itu juga gak boleh. Hhhh...
sy : ckckck udahlah, kamu minta dijodohkan aja. Tau sendiri kemauannya budhe sulit ditebak.
kk : dijodohkan? Masa zaman sekarang masi jodoh2an.

Saya ingin,,,, ingiiin sekali lagi bercakap dengan kakak saya itu. Tapi sampai sekarang, belum ada kesempatan untuk berjumpa lagi dengannya. Kak, kita berdua hidup di dunia yang sama. Dunia yang penuh nilai. Semuanya berdasarkan nilai. Mana yang pantas dan mana yang tidak pantas. Sebegitu "njelimet" nya pemikiran mereka dalam menilai sesuatu dan juga seseorang. Bukankah kita sudah menjalani itu dari kita kecil? Bukankah kita sudah merasakannya? Pemilahan dan penilaian itu. Bisa kakak hitung kan berapa jumlah teman kita di kampung ini? Kenapa? Karena "pemantasan" yang telah mereka lakukan terhadap orang - orang di sekitar kita. Dia siapa? Kita siapa? Dia darimana? Kita darimana?

Sementara kita kak? Pemikiran kita sangat simpel. Kita berdua tidak peduli lagi dengan penilaian atas sesuatu atau seseorang. Kita sudah lama meninggalkan hal itu semenjak kita bergabung dengan dunia luar. Sejak kita meninggalkan rumah dan kampung ini. Persamaan diantara banyaknya perbedaan. Itu yang menjadi nilai kita sekarang. Semuanya sama rata. Ketika menyukai sesuatu atau seseorang, kita tidak pernah berpikir dari A sampai Z. Cukup berlandaskan suka. Tapi tidak dengan mereka. Ada nilai yang harus ditimbang - timbang.

Karena itulah kita tidak pernah bisa bertemu dengan mereka. Mereka masih merasa menjadi kalangan atas, sementara kita sudah jauh menuruni tangga itu. Sekarang yang ada, kita dibawah menatap mereka yang berada di atas. Berharap,,, berharap suatu hari nanti kita bisa berada di tempat yang sama. Entah bagaimana caranya,,,,,

inne_chan

Minggu, 13 Juli 2014

Volunteer dan etnografi

Siang yang cukup terik disini....

Selesai kegiatan volunteer, saya memiliki banyak waktu untuk mengevaluasi kegiatan saya itu (baca : merenung). Dari dulu saya suka kegiatan sosial yang mungkin menurut sebagian orang itu adalah hal yang tidak penting. Ada orang yang mengatakan, mau saya membantu bagaimanapun juga itu tidak akan memberikan pengaruh banyak. Apalagi dalam hal menanamkan nilai yang baru pada suatu masyarakat. Sangat susah! Saya juga mengakuinya.

Volunteer terakhir, selama dua bulan tinggal di suatu komunitas, membuat saya senang. Apalagi terlibat secara langsung dengan anak - anak. Bermain bersama mereka, sama - sama belajar untuk memahami mereka dan lingkungan sekitar, mengajari hal - hal yang bagi mereka sesuatu yang baru. Tidak pernah terbesit dalam benak saya bahwa apa yang saya lakukan itu sia - sia. Saya yakin, sedikit banyak apa yang saya lakukan dapat mempengaruhi mereka ke depannya. Setidaknya tidak ada yang salah dengan memperkenalkan hal - hal baru pada mereka.

Sampai kemudian di suatu malam di dalam sebuah percakapan, saya baru menyadari bahwa apa yang saya lakukan itu sebuah pelampiasan. Pelampiasan tentang apa? Tentang sesuatu yang membuat saya tergila - gila tetapi tidak bisa saya lakukan sekarang. Dulu, saya pernah membuat sebuah penelitian tentang masyarakat. Dan disitu saya mengenal yang namanya etnografi. Seiring berjalannya waktu, entah bagaimana saya mulai mencintai penelitian saya di level masyarakat itu. Sedikit banyak saya datang ke jurusan antropologi untuk membaca penelitian mereka. Saat itu saya merasa "wow" terhadap masyarakat dan budayanya. Sangat menarik dan membuat saya tergila - gila.

Dan ketika penelitian berakhir, saya menyadari etnografi adalah sesuatu yang saya sukai. Saya sadar, akan menyenangkan ketika saya pindah haluan ke penelitian - penelitian berbau budaya dan masyarakat. Karena saya pun senang berbaur dan mengenal masyarakat yang baru. Tetapi, itu tidak bisa saya lakukan di penelitian kedua saya. Dan secara tidak sadar, saya malah sedikit banyak terjun lagi ke dunia etnografi melalui kegiatan volunteer. Mencari sendiri. Ya, intinya adalah bagaimana kita bisa mencari sendiri kegiatan yang kita sukai diantara kegiatan - kegiatan yang tidak kita sukai :)

inne_chan

Sabtu, 21 Juni 2014

Jangan Acuhkan

Malam ini mendapatkan pemandangan "istimewa". Satu keluarga yang terdiri dari orangtua dan 1 anak sedang makan di sebuah reatoran siap saji. Sang anak heboh sekali. Mungkin berusia sekitar 5 atau 6 tahun. Dia bercerita tentang tokoh kesukaannya dan bagaimana dia bersama dengan teman - temannya sering memainkan tokoh tersebut di sekolah. Saking semangatnya, dia bahkan sampai berdiri dari tempat duduk dan berpose layaknya tokoh tersebut. Sementara kedua orangtuanya sibuk dengan handphone-nya dan tidak memperhatikannya. Sepertinya mereka tidak terlalu peduli dengan apa yang diceritakan si anak.

Sedihnya melihat pemandangan itu. Tapi kemudian aku tersadar, aku bahkan melakukan hal yang hampir sama. Siang itu aku datang ke rumah dengan capeknya. Karena baru saja membayar air pam. Sampai di ruang bermain, aku langsung tepar. Leyeh - leyeh sementara Fio dengan asyiknya mulai "menggelar lapak". Dia sibuk mewarnai dan aku masih tiduran sambil kipas - kipas. Tiba - tiba dia bertanya, "kak, ini warnanya apa kak?" Karena malas untuk melihat gambarnya, aku masih anteng tiduran saja. Kemudian dia mengambil 1 pensil warna yang entah apa warnanya. "Warna ini ya kak??" Sambil membuka mata sebentar, aku mengangguk saja. Ya, menjawab asal - asalan.

Pemandangan tadi mengingatkanku pada Fio. Dan rasa bersalah itu datang. Maaf ya Fio :(

inne_chan

Selasa, 17 Juni 2014

Mereka suka Mewarnai

Hobi membeli buku untuk anak - anak tak kunjung usai. Kenapa? Karena sedih setiap kali melihat mereka memilah - milah lembar demi lembar untuk mencari gambar yang masih bellum diwarnai. Terakhir aku membelikan mereka buku, dan sudah penuh oleh warna. Akhirnya hari ini baru sempat membeli lagi untuk mereka.

Terbesit bimbang saat berdiri di jajaran rak buku. Ada buku gambar (drawing book) yang menggoda untuk dibeli. Tetapi berpikir kembali. Karena sudah dapat menebak apa yang akan terjadi jika membelikan buku gambar.
"Kak, gambarin power rangers kak" Fendy
"Aku mau yang power rangers warna item. Yang lagi bawa pedang" Hendrik
"Yang merah ini punyaku lho. Jangan minta gambarin yang ini!" Eko
"Kok dia digambarin aku nggak kak? Curang ah kakak curang!" other children.

Yap!!! Hobi mereka sekarang adalah berkutat dengan buku Power Rangers. Sebuah buku yang berasal dari Jepang dengan gambar power rangers yang warna - warni. Meminta untuk digambarkan di kertas, kemudian mereka warnai. Selepas itu, digunting, dan ditempel di dinding. Kalau diminta untuk menggambar sendiri, hasilnya adalah kertas - kertas yang terbuang sia - sia. Karena mereka selalu merasa power rangers bikinan mereka jelek. Dan jadilah mereka gonta - ganti kertas. Karena itulah aku lebih suka membeli buku mewarnai untuk mereka. Selain mereka jadi anteng karena berkutat dengan pensil warna, imajinasi mereka juga diasah dengan memadu padankan warna. Sering mereka bertanya, apa warna untuk ini, apa warna untuk itu. Tapi kuberikan seminimal mungkin bantuan untuk mereka. Supaya mereka berkreasi :)

inne_chan

Rabu, 11 Juni 2014

the children talking about....

Setiap hari bertemu dan bermain dengan anak - anak yang terus menerus memanggil "kakak... kakak..." yang bahkan sampai terngiang2 sampai ke kehidupan normal di luar. Seperti saat keluar kota, ada yang berteriak "kak" spontan aku menoleh. Berikut ini beberapa kata2 mereka yang aku ingat. Mungkin tidak bisa kutuliskan semuanya :(

"Kakak berapa tahun lagi disini? Aku pengen nyelesaiin juz ama. Pengen baca Al Qur'an"
Ayu

"Kak, bacain ini dong.... yang ini bacanya apa kak?"
Dicki

"Aku belum bisa nulis huruf X kak. Kalau yang lainnya bisa."
Vio

"Kak... kak... gelangku putus kak. Buang aja ya?"
Hendrik

"Kak, adikku udah lahir kemarin. Yuk kak lihat ke rumahku."
Octa

"Kak, aku setor baca iqro' nya langsung 3 halaman ya. Biar cepet selesai."
Meilin

"Kak tau nggak sungai apa itu yang di mesir? Nil ya? Kemarin aku nonton cerita tentang sungai nil dan malaikat2 gitu. Kalau kita naik haji nanti, dekat dengan sungai nil nggak kak?"
Sevina

"Aku nanti kuliahnya mau di malaysia kak. Kalau mbak manda di singapur. Jadi kita berjauhan deh"
Novan

kata - kata mereka terus dan terus terngiang di telingaku. Di dalam pikiranku. Sejenak merasa speechless. Tidak tau apa yang harus dikatakan. Ada semacam rasa ikut bertanggung jawab terhadap masa depan mereka. Masa depan? Ah, sepertinya terlalu jauh. Hanya bisa berharap, apa yang kulakukan dapat berguna untuk mereka. Semoga....

inne_chan

Senin, 09 Juni 2014

Flashback

Baru saja menyadari bahwa pada suatu masa, kita akan menilik kembali masa kecil yang mengiring langkah kita. Tak perlu diragukan, masa kecil akan membentuk kita yang sekarang. Perubahan diri yang kadang tidak dimengerti oleh orang lain, sementara merekalah yang menciptakannya di alam bawah sadar kita.

---
Semendung langit di sore ini ketika gundahku tak kunjung usai. Ada sesuatu yang salah. Tetapi apa? Berkali - kali kucari, tak pernah kudapatkan jawabnya. Kami memulai pertengkaran lagi siang ini. Yang diawali oleh suatu persoalan sepele. Masalah makan malam. Dimana? Mau makan apa? Ah, bukan hal yang baru sepertinya....

Tapi semakin kami bertengkar, semakin aku merasakan ada yang salah. Pada diriku? Pada dirinya? Pada mereka? Ya, ada yang salah dengan diriku. Tapi tak pernah kusadari sampai kami berada pada satu kondisi pertengkaran yang memuncak dan menimbulkan suatu renungan sesaat.

Dan perenunganku tak kunjung usai. Ketika semua flashback masa kecil bergelayut di benakku. Tak pernah aku mengungkapkan keinginanku. Layaknya anak normal yang ingin ini itu, tak pernah aku menyuarakan pendapatku. Tak terbiasa untuk didengarkan. Ya, mungkin itu yang menjadi masalah. Tak pernah aku mendapat kesempatan untuk menyuarakan pilihanku. Selalu menjadi anak - anak, dan tak pernah dianggap cukup dewasa untuk memiliki "suara".

Sementara hal yang sangat berbeda terjadi di hidupnya. Hidupku bagaikan kebalikan dari hidupnya.
---

Satu manusia, bisa menjadi dua kepribadian yang sangat berbeda. Ketika kecil dan dewasa. Ketika bersama keluarga dan temannya. Ketika senang dan susah. Ketika di jalan dan di sekolah. Semuanya bisa berbeda. Hanya bagaimana kita harus bersikap terhadap perbedaan itu. Tidak perlu merasa menjadi yang paling benar diantara kesalahan - kesalahan. Karena definisi benar dan salah bisa saja berbeda.

inne_chan

Minggu, 08 Juni 2014

kutipan novel : mockingjay

"Karena pasti ada sesuatu yang amat salah dengan makhluk hidup yang mengorbankan hidup anak - anak mereka untuk menyelesaikan perbedaan - perbedaan mereka"
#mockingjay - suzanne collins

Dan mengorbankan bukanlah suatu penyelesaian. Hanya suatu ketidakmampuan manusia dalam menerima keadaan. Bisakah disebut pengecut??

inne_chan

Minggu, 01 Juni 2014

Berenang Bersama Mereka

Kerempongan hari ini diawali dengan niat baik....

Ada rencana renang dengan anak - anak hari minggu ini. Kami berniat membawa mereka ke Banaran. Dulu pernah kesana tapi sekedar minum kopi. Jadi tidak pernah tau bagaimana rupa kolam renangnya. Usul dari anak - anak untuk kesana akhirnya kami iya-kan.

Niatnya sih pengen beli roti dulu pagi2 buat bekal mereka di jalan atau nanti di kolam renang. Ternyata si toko rotinya ini jauhhh. Udah pesen sih ke anak2 kalau aku pergi sebentar. Tapi mereka anak - anak yang super on time. Jam 8 lebih sedikit aku sampai, dan mereka sudah pergi meninggalkanku. Jadilah aku menyusul dengan public transport.

Masuk ke kolam renangnya ternyata nggak mahal. 7000 rupiah per orang. Dan menurutku cukup seru untuk anak2. Pas datang langsung pada teriak2 "kak inne kak inne" jadilah aku melambai ke kolam macem putri indonesia -___-" setelah meletakkan tas, kudekati mereka, dan langsunglah mereka minta aku renang. Tapi karena aku menolak, mereka malah sengaja bermain air di dekatku. Hadeh.... basah semua rok-ku.

Alhamdulillah acara berjalan lancar. Mereka juga tampak senang.

inne_chan

Rabu, 07 Mei 2014

Atlanta #8

Atlanta.....

Gelap, bawalah diriku terlelap
Segera, tanpa banyak bertanya

Karena jika kuterjaga
Ku kan selalu memikirkannya

-inne_chan-

Minggu, 04 Mei 2014

Volunteering : New Friends

Sangat senang mendapatkan teman baru....

Beberapa waktu yang lalu saya mendapat teman baru dari kegiatan saya sebagai volunteer. Dua orang asing dari eropa. Goda dari lithuania dan Julia dari polandia. Mereka ke Indonesia dengan project masing - masing. Dan senangnya, saya bisa turut membantu mereka memahami Indonesia dengan bahasa inggris saya yang belepotan :p

Goda, sangat tertarik dengan negara - negara mayoritas muslim. Sesuai dengan studi-nya.Dan saya cukup terkejut dengan keingintahuan dia tentang islam. Pada suatu pagi, dia menanyakan waktu - waktu sholat. Meminta saya menuliskan dibukunya. Dan tepat saat adzan dzuhur, dia merekam suara adzan dengan sangat bagus.

Selain itu, Goda juga sangat tertarik dengan hijab yang saya pakai. Dulu, saya selalu merasa biasa saja dengan hijab saya. Toh banyak juga perempuan - perempuan lain yang memakainya disini. Hijab bagi saya bukan sesuatu yang "wow" dan saya merasa memakainya ya memang karena keharusan menutup aurat. Tidak ada yang aneh dengan memakai hijab di negara ini. Sampai suatu malam, dia bertanya kapan saya mulai memakai hijab, apa alasan saya memakainya, bagaimana perasaan saya saat memakainya, bagaimana cara memakainya, berapa hijab yang saya punya, dan banyak lagi yang lain. Saat itu saya baru sadar bahwa saya berada di negara yang mayoritas muslim. Ya, saya tidak pernah berpikir bagaimana seandainya saya berasal dari negara lain yang minoritas muslim? Entah bagaimana kemudian, saya cukup bisa berbangga dengan keputusan saya memakai hijab. Dan pada akhirnya, malah saya yang ganti bertanya macam - macam tentang bagaimana muslim di negara mereka :))

Pada akhirnya saya mengajaknya ke muslim store, dan Goda mencoba memakai hijab disana. Huaahh,,,, cantiiikkk,,, Dia bilang dia ingin membeli hijab sebelum kembali ke negaranya. Dia sudah memiliki pashmina, tetapi dia ingin mempunyai hijab seperti yang saya pakai. Yang simple alias hijab langsungan. Ya, saya senang memiliki teman baru karena itu berarti mendapatkan pengetahuan baru, pengalaman baru, dan banyak cerita - cerita seru yang bisa kami bagi :)

-inne_chan-

Kamis, 01 Mei 2014

Social Activity : Kelas Inspirasi

Selamat hari pendidikan!!!

Tepat di hari ini, jadi pengen nulis tentang Kelas Inspirasi. Kegiatan yang beberapa waktu lalu saya ikuti. Kelas inspirasi merupakan turunan dari kegiatan yang lebih besar lagi, yaitu Indonesia Mengajar. Tentunya sudah banyak yang tau atau bahkan terlibat langsung sebagai pengajar muda di Indonesia Mengajar. Kelas Inspirasi berusaha untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin mencoba menjadi pengajar dan kegiatan ini tidak memiliki batasan usia.

Di kelas inspirasi kita diharapkan untuk datang pada 3 pertemuan. Pertemuan pertama, briefing. Kedua, hari pelaksanaan. Ketiga, refleksi. Saat briefing, para peserta dan panitia saling berkenalan, serta dibentuklah kelompok untuk masing - masing SD tujuan. Satu SD berisi 5 atau 6 pengajar, fasilitator, serta fotografer. Saat itu saya bertugas sebagai relawan pengajar untuk SD Bulusari 1. Kebetulan saya memang mendaftar relawan pada kota Tulungagung.

Pelaksanaan pada hari H merupakan hari yang sangat menegangkan sekaligus menyenangkan. Masuk ke masing - masing kelas dan bertemu dengan anak - anak yang berbeda. Antara kelas yang satu dengan yang lain memiliki warna tersendiri. Dalam sehari kita akan merasakan bagaimana susahnya menjadi seorang pengajar. Meskipun apa yang kita ajarkan memang berbeda dibanding bapak ibu guru mereka. Jika guru mengajarkan pelajaran, kita disini berbicara di depan kelas untuk memberikan inspirasi bagi anak - anak tentang cita - cita mereka. Intinya, pekerjaan bukan hanya itu - itu saja. Banyak pekerjaan yang mungkin aneh dan asing di telinga mereka, dan kami membantu mereka mengerti seperti apa pekerjaan tersebut serta proses untuk mendapatkan pekerjaan itu.

Refleksi lebih seperti apa saja komentar serta masukan dari para relawan untuk kegiatan kelas inspirasi yang akan datang. Saat yang menyenangkan adalah ketika closing, anak - anak menuliskan apa cita - cita mereka dan menempelkannya di balon. Kemudian balon tersebut diterbangkan secara bersamaan. Sebagai relawan pengajar, mungkin tidak banyak yang bisa saya berikan untuk anak - anak. Tetapi setidaknya, kami harap kegiatan ini dapat menginspirasi anak - anak untuk ke depannya. Menumbuhkan semangat mereka untuk menggapai cita - cita.

Sesuatu yang membuat saya bahagia adalah ketika ada anak yang bertanya "kapan kesini lagi kak?" Satu hal yang bisa saya mengerti adalah mereka senang dengan kedatangan kami serta berharap kami akan kembali lagi. Terkadang, perasaan bahagia tidak bisa diukur secara materi.

inne_chan


Kamis, 24 April 2014

Atlanta #7

Wanna say something, Dear??

Yappp,,,, my birthday without you
Rasanyaaa dulu pernah berharap melewatinya bersamamu

Tapi keadaan berkata lain
Just,,, alone
melewati seperempat abadku sendirian

Jangan kuatir, aku tak mengapa
Dan aku selalu tau kamu berada di sampingku
Membisikiku kata - kata manis
Serta doa - doa untuk pengantar tidur

Temaniku selalu, Sayang
Jangan pernah menghilang
Karena kamu yang selalu mengajariku sabar
Bahkan rela berkorban dengan tegar

Maafkan aku, Atlanta
Mungkin tak akan cukup kata maaf ini menggantikan segalanya

-inne_chan-

Rabu, 09 April 2014

Social Activity

Fatimah adalah gadis mungil yang sering kujumpai di masjid. Ibunya sering membawanya ke masjid untuk sholat berjamaah. Disanalah kami berkenalan dengannya. Gadis kecil berjilbab ini sangat ceria. Hobinya berlarian kesana kemari. Dan sering mengucapkan salam ketika bertemu orang, maupun menjawab salam dari orang lain. Murah senyum dan mudah akrab dengan siapa saja. Rasa - rasanya semua orang yang menemuinya di masjidakan langsung jatuh hati.

Belakangan, Fatimah tidak pernah terlihat lagi di masjid. Sampai pada suatu hari temanku melihatnya berada di gendongan ibunya di masjid. Dia tampak lesu, dan tidak menjawab ketika diajak bicara. Matanya sembab kurang tidur dan bekas tangisan. Ternyata dia sedang sakit. Gadis mungil tersebut jantungnya bocor. Sering mengeluh sakit pada dadanya. Rasa - rasanya semua keceriaannya terserap seluruhnya menjadi isak tangis orang - orang di sekitarnya.

Aku membantu karena ingin.
Aku membantu karena naluri.

Jika aku tidak bisa menyelamatkan satu nyawa, setidaknya jangan mengabaikan nyawa yang lain. Mungkin sedikit bagiku berarti banyak bagi Fatimah. Mungkin sedikit bagi teman- temanku berarti sangat banyak bagi Fatimah. Semoga apa yang sudah terkumpul bisa menjadi manfaat baginya :)

-inne_chan-

Kamis, 27 Maret 2014

Atlanta #6

Disini hujan Sayang....

Sudah lewat tengah malam
Aku sedang merenung banyak hal
Tentang semua yang tak lagi sama
Tentang lelucon dunia yang membuatku tertawa

Atlanta, dimana pun kamu berada
Jangan lupakan aku
Jangan lupakan dia
Jangan lupakan kisah kami berdua

Atlanta, aku rindu....
Tapi terlalu takut untuk menggapaimu

inne_chan

Selasa, 18 Maret 2014

kutipan novel : the accidental bestseller

"Mereka semua sayang pada Kendall dan ingin membantunya, namun seorang wanita harus membangun pelabuhan amannya sendiri, juga tempat untuk kabur dalam hidup ini"
-Wendy Wax-

"Seorang wanita harus memiliki uang dan ruang geraknya sendiri jika ingin menulis fiksi"
-Virginia Woolf-

"Orang bilang hidup adalah hal terpenting, tapi aku lebih suka membaca"
-Logan Pearsall Smith-

dikutip dari : the accidental bestseller

Home? Where is home?
Meski tak mempunyai rumah, setidaknya perempuan harus mempunyai tempat yang aman dan nyaman untuk tinggal. Untuk kembali pada suatu hari ketika kaki sudah lelah mengelilingi dunia. Untuk merindu ketika sudah tak ada siapa pun untuk dirindu. Untuk menjadi pelabuhan terakhir dikala sudah tidak cukup kuat untuk berdiri.

Inne_chan

Jumat, 14 Maret 2014

kutipan novel : Amba

"Ketika kau bercerita tentang Salwa, ya, ada saat ketika aku berpikir untuk melepaskanmu secara fisik. Tetapi aku tak pernah membiarkan kau meninggalkan sukmaku, sebab kau amanatku sekaligus takdirku."

dikutip dari novel : Amba - Laksmi Pamuntjak



Dan saat aku menengadah karena langit yang tiba - tiba bergemuruh, aku menyadari satu hal. Satu kalimat yang dulu ada di sebuah film, dulu sekali, pernah membuatku menangis tersedu karenanya. "Kesalahan mereka hanya satu. Cinta. Kesalahan mereka adalah jatuh cinta"

-inne_chan-

Kamis, 13 Maret 2014

Hadirkan dia dalam mimpiku....

Tiap kali membaca novel Amba, selalu teringat Atlanta
Maka tak kunjung selesai-lah novel itu kubaca

Bhisma yang hanya dapat merindu seorang bidadari mungil
yang terpisah jarak entah berapa jauh
yang sama sekali tak mengenal dirinya

Tuhan, tidakkah aku bisa minta tolong
hadirkan dia dalam mimpiku
seperti Bhisma yang selalu melihatnya dalam mimpi
beruntungnya dia......

Hari ini sudah cukup sulit dengan segala harapan semu
tak bisa lagi aku berkata di hadapan beliau
hanya diam menahan amarah yang dipaksa memuncak
tapi mungkin memang harus belajar lebih banyak

-inne_chan-

Senin, 10 Maret 2014

kutipan novel : SAIA

"Tak ada yang lebih kelam daripada dendam seorang anak pada orang tuanya
Tapi tak ada yang lebih kejam daripada dendam seorang anak kepada orang tuanya yang dilampiaskan kepada keturunannya."

dikutip dari : SAIA -djenar maesa ayu-

inne_chan

Atlanta #5

Hallo,,,, apa kabarmu disana Atlanta?

Tidakkah kau lihat pula rintik hujan sore ini?
Air tak pernah bisa menghapus luka
Tapi setidaknya dapat menyamarkan tangis,,,

Aku rindu,,,

inne_chan

Minggu, 09 Maret 2014

Rumah Tangga

Rumah tangga itu harusnya berdiri sendiri
Mampu atau tidak mampu
Siap atau tidak siap
Ya tetap harus berdiri sendiri

Karena itulah pilihan yang sudah diambil
Seharusnya sudah siap dengan resikonya

Berdiri sendiri sebagai keluarga kecil
Tanpa ada campur tangan pihak lain
Semua masalah, keputusan diambil sendiri
Supaya tidak ruwet
Terpengaruh sana sini

Lalu, buat apa membangun yang namanya rumah tangga
Kalau tetap saja bergantung kepada orang lain
Tidak bisa berdiri sendiri
Tidak bisa mengambil sikap dan keputusan sendiri

Ya lebih baik tidak usah berumah tangga dari awal.....

-inne_chan-