Minggu, 27 Juli 2014

Semua ada nilainya

Pembicaraan singkat dengan kakak sepupu saya :
Kk : aku pengen nikah. Tapi selalu gak jodoh.
sy : gak jodohnya gimana?
kk : sama ini ga boleh sama ortuku. Sama itu juga gak boleh. Hhhh...
sy : ckckck udahlah, kamu minta dijodohkan aja. Tau sendiri kemauannya budhe sulit ditebak.
kk : dijodohkan? Masa zaman sekarang masi jodoh2an.

Saya ingin,,,, ingiiin sekali lagi bercakap dengan kakak saya itu. Tapi sampai sekarang, belum ada kesempatan untuk berjumpa lagi dengannya. Kak, kita berdua hidup di dunia yang sama. Dunia yang penuh nilai. Semuanya berdasarkan nilai. Mana yang pantas dan mana yang tidak pantas. Sebegitu "njelimet" nya pemikiran mereka dalam menilai sesuatu dan juga seseorang. Bukankah kita sudah menjalani itu dari kita kecil? Bukankah kita sudah merasakannya? Pemilahan dan penilaian itu. Bisa kakak hitung kan berapa jumlah teman kita di kampung ini? Kenapa? Karena "pemantasan" yang telah mereka lakukan terhadap orang - orang di sekitar kita. Dia siapa? Kita siapa? Dia darimana? Kita darimana?

Sementara kita kak? Pemikiran kita sangat simpel. Kita berdua tidak peduli lagi dengan penilaian atas sesuatu atau seseorang. Kita sudah lama meninggalkan hal itu semenjak kita bergabung dengan dunia luar. Sejak kita meninggalkan rumah dan kampung ini. Persamaan diantara banyaknya perbedaan. Itu yang menjadi nilai kita sekarang. Semuanya sama rata. Ketika menyukai sesuatu atau seseorang, kita tidak pernah berpikir dari A sampai Z. Cukup berlandaskan suka. Tapi tidak dengan mereka. Ada nilai yang harus ditimbang - timbang.

Karena itulah kita tidak pernah bisa bertemu dengan mereka. Mereka masih merasa menjadi kalangan atas, sementara kita sudah jauh menuruni tangga itu. Sekarang yang ada, kita dibawah menatap mereka yang berada di atas. Berharap,,, berharap suatu hari nanti kita bisa berada di tempat yang sama. Entah bagaimana caranya,,,,,

inne_chan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar